
AIRMADIDI– Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Minahasa Utara kembali menjadi sorotan. Warga mengeluhkan semakin banyaknya titik jalan rusak yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Dua lokasi yang paling banyak dikunjungi adalah ruas jalan Bandara Sam Ratulangi – Dimembe serta bundaran titik nol .
Ruas jalan yang menghubungkan Bandara Sam Ratulangi ke wilayah Dimembe ini diketahui mengalami kerusakan di sejumlah titik, dengan permukaan aspal yang berlubang, retak, hingga sebagian badan jalan yang mulai tergerus. Pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati, terutama saat hujan, karena lubang-lubang di jalan tertutup menampung udara.
“Kalau malam dan hujan, sangat berbahaya. Banyak motor tergelincir karena tidak melihat ada lubang besar,” ujar seorang
Tak jauh berbeda, kondisi di sekitar bundaran titik nol Minut pun memprihatinkan. Jalan berlubang, retakan, dan terkumpulnya udara menjadi pemandangan sehari-hari. Padahal, kawasan ini termasuk jalur strategis yang padat lalu lintas dan menjadi salah satu akses utama penghubung ke Kota Bitung dan Manado, menuju pusat pemerintahan dan kawasan komersial.
Sejumlah warga berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi segera turun tangan. Mereka meminta agar perbaikan tidak hanya tambal sulam, tetapi dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Kami butuh jalan yang layak, bukan janji perbaikan tiap tahun tapi tidak ada tindakan nyata,” keluh seorang pengemudi ojek online.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum Minahasa Utara terkait jadwal perbaikan dua ruas jalan tersebut. (trk)