
Pemilu 2024 kental dengan inovasi dan teknologi. Masyarakat harus terus diberdayakan. Di Sulut terkenal dengan anomali politik.
Demikian penjelasan Dr. Felly Ferol Warouw, Dosen Unima Manado, ketika jadi narasumber dalam kegiatan Publikasi dan Dokumentasi Penanganan Pelanggaran Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Utara yang digelar Bawaslu Sulut di Hotel Sutanraja Minahasa Utara, beberapa waktu lalu.
“Pemilu telah usai, kisah seru menangani pelanggaran pemilihan 2024 di Sulut. Semua yang dialami harus dipublikasikan untuk memperkuat posisi pendukung penyelenggara Pemilu,” jelas Ferol Warouw dalam diskusi yang dipandu Rachmad Mahmud.
“Sudah memilih demokrasi maka kita berkewajiban memperbaiki yang masih kurang, dorong demokrasi yang baik. Negara rusak jika orang-orang baik diam, pilihan kita memperbaiki atau membiarkan,” tukas Ferol.
Kegiatan menghadirkan narasumber kalangan akademisi Dr. Nur Fitri Latif, Prof. Dr. Rosdalina Bukido M.Hum, CPM, Prof. Dr. Edi Gunawan, M.H.I, Dr. Victory Roti dan Ramly Makatungkang.
Sambutan pembukaan dan penutupan oleh pimpinan Bawaslu Sulut, Zulkifli Densi dan Steffen Linu.