
Bitung – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bitung menggelar Diskusi Publik bertema “Dari Jalanan ke Meja Dialog” bersama masyarakat adat dan ormas adat, Kamis (11/09/2025).
Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari peristiwa aksi demonstrasi di DPRD Sulawesi Utara pada 1 September 2025 lalu, di mana mahasiswa dan ormas adat sempat dibenturkan dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Melalui diskusi ini, GMNI Bitung berupaya menghadirkan ruang dialog yang sehat untuk memperkuat sinergi perjuangan.
Acara yang berlangsung di Bitung ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa, tokoh adat, dan perwakilan ormas adat. Forum ini membahas pentingnya membangun solidaritas antar elemen gerakan rakyat, khususnya mahasiswa dan masyarakat adat, agar tidak mudah dipecah-belah oleh kepentingan tertentu.
Ketua DPC GMNI Bitung, Nabiel Ali Hasjim, dalam sambutannya menegaskan bahwa GMNI akan selalu berdiri di garis rakyat.
> *“Peristiwa 1 September harus menjadi pelajaran bersama. Jangan lagi mahasiswa dan masyarakat adat dibenturkan, karena pada hakikatnya kita sama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat. Melalui meja dialog ini, kami ingin menunjukkan bahwa perjuangan tidak hanya di jalanan, tapi juga bisa lewat ruang intelektual untuk mencari solusi,”* ujar Nabiel.
Lebih lanjut, Nabiel menambahkan:
*“GMNI Bitung memandang bahwa adat adalah bagian dari jati diri bangsa. Ketika mahasiswa dan masyarakat adat bersatu, maka suara keadilan akan semakin lantang terdengar. Inilah yang ingin kita kuatkan bersama.”*
Diskusi publik ini menghasilkan beberapa catatan penting, antara lain:
1. Pentingnya konsolidasi gerakan mahasiswa dan masyarakat adat untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
2. Menolak segala bentuk adu domba yang memecah belah gerakan rakyat.
3. Perlunya ruang-ruang dialog yang berkesinambungan antara mahasiswa, masyarakat adat, dan ormas adat.
Melalui tema *“Dari Jalanan ke Meja Dialog”*, GMNI Bitung menegaskan komitmennya untuk terus merawat semangat juang kerakyatan dengan tetap berlandaskan nasionalisme, persatuan, dan keadilan sosial.