Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unima Gelar Meriah Perayaan Bulan Bahasa 2025
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Manado (UNIMA) menggelar perayaan Bulan Bahasa 2025 pada Kamis, 30 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan berbagai lomba yang mengasah kemampuan berbahasa dan bersastra, seperti lomba cipta dan baca puisi, pidato, serta jurnalistik. Antusiasme peserta tampak tinggi dengan keterlibatan siswa-siswa dari SMA dan sederajat se-Sulawesi Utara yang berkompetisi menunjukkan kreativitas dan kecintaan mereka terhadap bahasa Indonesia.

Pembukaan acara berlangsung khidmat di depan gedung Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNIMA, Dr. Grace Shirley Luntungan, M.Hum., beserta para Wakil Dekan I (Dr. Gleni Latuni, M.Sn) Wakil Dekan II (Gladys Sompotan, M.Hum) dan Wakil Dekan III (Vivi Andries) serta para guru besar dan dosen FBS Unima yang turut memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Hadir pula pimpinan mahasiswa dan semua mahasiswa, para guru pendamping serta seluruh peserta lomba yaitu para siswa.
Rektor Unima yang diwakili oleh Wakil Rektor III UNIMA, Lenny Leorina, B.Sc., M.A., M.B.A., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai mampu menumbuhkan semangat literasi dan memperkuat karakter kebangsaan melalui bahasa Indonesia. Sekaligus secara resmi membuka kegiatan.

Rangkaian acara semakin menarik dengan digelarnya Seminar Bulan Bahasa yang mengusung tema “Pembelajaran Digital Bahasa dan Sastra Indonesia.” Seminar ini menjadi wadah refleksi bagi pendidik, pegiat bahasa, dan akademisi untuk membahas transformasi pembelajaran bahasa di era teknologi. Prof. Dr. Suhartono, M.Pd., pakar bahasa dari Universitas Negeri Surabaya, tampil sebagai pembicara utama yang membahas pentingnya inovasi digital dalam memperkaya pembelajaran bahasa dan sastra di perguruan tinggi maupun sekolah.
Dua pembicara lainnya, Ridwan Karim, M.Pd., dan Netroyama Hidayat, M.Pd., yang merupakan pendidik dari Sulawesi Utara, turut memberikan pandangan mengenai penerapan teknologi dalam kegiatan literasi dan pembelajaran sastra. Keduanya menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya membantu dalam proses pengajaran, tetapi juga memperluas akses siswa terhadap karya sastra Indonesia yang semakin beragam di platform daring.
Kegiatan seminar ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka mengaku memperoleh wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat menjadi mitra strategis dalam pengajaran bahasa dan sastra di masa kini.
Sebagai penutup, perayaan Bulan Bahasa 2025 dimeriahkan dengan penampilan seni mahasiswa, berupa pembacaan puisi dan tari tradisional Kabasaran yang menggambarkan semangat dan identitas budaya Sulawesi Utara. Melalui kegiatan ini, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNIMA berharap dapat memperkuat kecintaan terhadap bahasa Indonesia sekaligus mendorong generasi muda untuk terus berinovasi dalam mempelajari dan melestarikan bahasa serta sastra nasional.
Puisi dideklamasikan oleh Javier dan Jessy. Ada juga tarian khas daerah Minahasa Kabasaran oleh sanggar seni Toar Lumimuut (ToLu) FBS yang dipentaskan oleh Julio Ngantung, Yehezkiel Kambey, Nadin Tukunang, Hana Tasik, Anisa Gonibala, Laudya Wurangian.

